[Opini] 3 Hal yang Menyebabkan Potensi Bisnis Ojek Online Kurang Menjanjikan di Banjarmasin
Klikbanjar.com | Bisnis ojek on demand, memang sedang hangat-hangatnya. Untuk skala nasional, bisnis ini diisi oleh banyak 'pemain', namun hanya 3 yang terbilang besar -- yakni GO-Jek, GrabBike, dan Uber Motor. Namun, ketiga pemain tersebut hingga saat ini belum ekspansi ke Banjarmasin.
Banjarmasin pun tak kalah meramaikan bisnis ojek online. Ada banyak pebisnis ojek online yang eksis di Banjarmasin, namun tak akan saya sebutkan di sini. Hal itu dikarenakan yang dibahas di sini adalah 'kontradiksi', di mana saya akan berbagi opini tentang bisnis ojek online yang menurut saya KURANG MENJANJIKAN di Banjarmasin.
Mengapa bisa demikian?
Jawabannya bisa anda lihat pada 3 alasan di bawah ini, yaitu:
Jangankan ojek online, ojek konvensional saja sulit mendapatkan penumpang -- lantaran masyarakat Banjarmasin terbiasa bawa motor sendiri kalau bepergian. Apalagi ukuran kota yang tidak terlalu luas, memungkinkan masyarakat terbiasa kemana-mana dengan motor sendiri.
Meskipun minim penumpang ojek, namun konsep ojek online yang merambah ke jasa pengiriman barang / makanan, jasa belanja barang, jasa pemesanan tiket, dsb -- membuat bisnis ini tetap bisa bertahan. Namun, saya menyangsikan bisnis ini mampu memberikan penghasilan yang 'wah' bagi para ownernya. Hal itu tak lepas dari jumlah konsumen yang sedikit, namun pebisnis yang menjalankan bisnis ini lumayan banyak. Alhasil, mereka pun harus memperebutkan 'sepotong kue kecil' yang merupakan gambaran jumlah pengguna ojek di Banjarmasin yang terbilang sangat minim.
2. Sebagian besar masyarakat Banjarmasin masih kurang 'melek' akan dunia digital
Ini yang membedakan masyarakat Banjarmasin dengan masyarakat di kota-kota besar di Pulau Jawa.
Sebagian besar masyarakat di Banjarmasin belum terlalu 'melek' digital. Alhasil, penggunaan jasa ojek berbasis aplikasi masih dirasa sulit oleh mereka.
Saat ini orang-orang yang melek digital di Banjarmasin adalah anak-anak muda (generasi millenial). Sedangkan anak-anak muda bukan tipe orang yang membeli jasa ojek online, karena kebanyakan dari mereka memiliki motor sendiri.
3. Kemungkinan (ke depannya) para 'raksasa' seperti Go-jek Uber Motor dan GrabBike ekspansi ke Banjarmasin
Faktor yang ketiga ini adalah yang paling 'membahayakan'. Ketika kota Banjarmasin sudah siap untuk jasa ojek on demand, baik dari segi edukasi masyarakat -- maupun infrastruktur, maka pemain-pemain besar PASTI akan ekspansi ke daerah ini.
Pemain-pemain besar seperti GO-Jek, Grab, dan Uber tak mungkin tertandingi -- apabila mereka ekspansi ke Banjarmasin. Mereka memiliki sokongan dana besar dari investor, jadi mereka berani banting harga, diskon gila-gilaan, dan promo menarik lainnya. Alhasil, para pemain lokal Banjarmasin bakal kalah bersaing, terutama dari segi tarif.
Baca juga:
Itulah dia penjelasan mengenai 3 hal yang menyebabkan bisnis transportasi online kurang menjanjikan di Banjarmasin. Penjelasan di atas hanyalah opini dari saya, jadi anda bisa setuju -- ataupun tidak dengan opini tersebut.
Bagi yang berkenan, mohon berikan tanggapan anda di kolom komentar.